Maulid Nabi Muhammad SAW

Kamis, 10 Rabiul awal 1441 H, bertepatan pada tanggal 7 November 2019 bertempat di Mushola dan Halaman Yayasan An Nasher diadakan tausiah agama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, SAW.

Mengenang sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad dilahirkan di kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya, lahirlah seorang laki-laki di dunia dari keluarga yang sederhana di kota Mekkah. Seorang bayi yang kelak membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Bayi itu telah menjadi yatim pada saat 7 bulan sebelum ia lahir. Oleh kakeknya Abdul Muthalib dengan penuh kasih sayang, bayi itu dibawa ke kaki ka`bah. Di tempat suci itulah bayi tersebut diberi nama Muhammad. Kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiulawal tahun Gajah atau tanggal 20 April tahun 571 M. Kenapa tahun kelahiran Rasulullah dipanggil Tahun gajah? Karena ada peristiwa aneh yang telah berlaku pada tahun itu. Peristiwa di mana Raja Abrahah membawa tentara bergajahnya untuk menyerang dan memusnahkan Kota Mekah dan Ka`bah. Ketua tentara bergajah menunggang seekor gajah yang besar yang diberi nama Mahmudi.

Sesaat hendak diserang dengan izin Allah, gajah-gajah tersebut enggan maju ke hadapan, sebaliknya berundur. Tidak lama kemudian datang sekumpulan burung-burung kecil (Ababil) yang masing-masing membawa batu pada kakinya, lalu melemparkan batu-batu tersebut kepada tentera bergajah. Lalu tentera bergajah pun hancur. Peristiwa menakjubkan ini ada terdapat dalam Al-Qur’an, Surah Al-Fil

Nabi Muhammad SAW adalah seperti manusia lain dalam hal naluri, fungsi fisik serta kebutuhannya. Beliau adalah manusia yang memiliki akhlak mulia. Sehingga ia di kenal dengan sebutan `AL-AMIN` (Orang yang dapat dipercaya).Gelar Al-Amin itu di berikan karena kejujurannya dan sifat dapat dipercaya.

Tanggal 12 Rabiul Awal Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum. Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran agama Islam. Dan juga untuk mengingat kembali keteladanan Rasulullah, ungkapan keteladanan biasa disebut ‘Uswatun Khasanah’ yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti firman Allah SWT dalam AL-Qur’an surat Al Ahzab ayat 21, “Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Gelar Uswatun khasanah amat pantas diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhammad adalah sosok hamba Allah yang bijaksana dalam mendidik umat dan santun dalam bergaul. Selain menyandang gelar Uswatun Khasanah, Nabi Muhammad juga mendapat julukan Al-Amin, bersifat Amanah, seperti tertuang dalam firman Allah SWT surat An-nisa ayat 4, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Disamping itu keteladanan beliau ditunjukkan dengan sikapnya yang pemurah, pengasih dan penyayang. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila didalam risalah kerasulannya, beliau mendapat sebutan rahmatan lil’alamin. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107, “Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta”. Pribadi agung yang terdapat dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah sejarah Islam, betapa hebatnya beliau yang kehidupannya menjadi suri tauladan yang baik bagi umat Islam di seluruh pelosok dunia.

Ada beberapa kelebihan Nabi Muhammad SAW dibanding dengan nabi-nabi sebelum beliau, diantaranya:

  1. Nabi Muhammad SAW diutus untuk sekalian alam, sementara Nabi-Nabi sebelumnya diutus untuk hanya suatu kaum.
  2. Nabi Muhammad SAW merupakan penghulu segala Nabi, beliau adalah Imam dari seluruh Nabi

Allah memberikan keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad SAW, diantaranya :

  1. Umat Nabi Muhammad merupakan umat yang paling pertama dibangkitkan dari alam kubur, umat yang pertama melewati Hari perhitungan, umat pertama melewati Shirat, umat pertama yang memasuki surga.
  2. Tatkala melewati Shirat, Rasulullah senantiasa berdoa kepada Allah agar memudahkan umat beliau dalam melintasi Shirat

Sudah sepantasnyalah kita selaku umat beliau untuk senantiasa bersalawat kepada beliau, semoga kelak kita mendapatkan safaat beliau di akhirat, Aamiin……

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Selamat & Sukses 97% Lulus Uji Kompetensi Nasional Periode 2 tahun 2023

Alhamdulillah, dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahi rabbil aalamiin, kami segenap civitas akademika mengucapkan selamat kepada Direktur ...